Showing posts with label sahabat. Show all posts
Showing posts with label sahabat. Show all posts

kekuatan



sebutan ini hanya fatamorgana
menghilang  kala cinta mendekat
mendapatkan  kekecewaan diluar dugaan
laku jauh dalam kehausan menggoyah tegaknya langkah
kekuatan dipertanyakan untuk bisa gapai kebulatan niat
bukan siapa acungan itu mencari wajah cintanya berharap
ada di dekat tanpa sekat memberi rasa untuknya menguat

tak ingat akan sebuah janji
yang pernah diucap dalam caranya
dibawah lebat daun aren yang menjadi
taman kenangan bagi belia bercengkerama
saung-saung merias tubuhnya hijau pohon-pohon
menjulang perkasa laksana menopang warna langit
Ia bak cerita berlukiskan pesona sempurnanya nirwana

bilah gambaran keperkasaan yang ada
penghuni negeri dongeng menjadi pertanyaan generasi
masihkan cinta hidup untuknya menyapa
adakah dia menemani pada langkahnya kini
bukit-bukit yang harus ditempuh jauh sekali
janji yang pernah terngiang bagai menghilang
halau sepi datang sesaat saja dalam hembusan sang bayu

tabir itu membayang semu
seperti akan menghilang memberi ruang
bagi datangnya ia yang dirindukan kesepian hati
kekuatan yang tak tertandingi perintang
langkah dan tandangnya yang katanya berubah
saat niat perindu bersekutu dengan gelap keraguan
ketika kaki jadi mundur teratur dan kendur tanpa baur
menjauh dari kenyataan tak lagi mengeja wajah yang dikenalinya

=====


diantara bukit terjal



diantara bukit terjal
sepasang karib sedang bersama
menghentikkan langkah panjangnya
jarak tempuh utuh tergambar sudah
semua bisa indah tanpa harus dikoyak
sejenak mata menuju tempat





arah pandang yang mampu mengeja
bagian langkah ketinggian
adanyak bisik-bisik ranting dan daun-daun yang tertiup angin
berbagi cerita pemandangan lembah
pesona yang diteguk demi teguk
membasah nrongga-rongga menyegar tubuh
keakuratan bukan bagian
dari pemikiran lagi ketika rasa ini
memilih tempat-tempat duduk
berbatu-batu keras nan tin ggi
serta jauh dapat terlukis pandang
silau terjauhkan ditempat bersila
teduh didapatkan tanpa harus
berkata menuju kepuasan
ia yang bersama telah berangsur
tahu tanpa harus menahun
diantara bukit-bukit terjal yang
telah kau lalui saat malam tiba
terjal tetap saja terasa pada tukik
arah dan keloknya tanpa harus

cubit-cubitan

cubit-cubitan




tarik-tarikan
dorong-dorongan
sebatas mainan
bersama teman

satu tujuan
jangan pikirkan
cubit-cubitan
untuk membenci

pernah terdengar
dendang ceria
katanya sayang

ingin menyimpan
lalu kuunduh
nyatanya virus

remaja berlalu
kendati lama
tetap bersama

bagi dan follow
tebar pesona
bisa diviral
katanya untung
mendapat pasal.

TAK TAMPAK

Rona  rembulan dibalik awan ingin memberi lukisan indah
Menggurat cerita langit dalam senyum malam sang kelelawar
Meliuk arak canda di sela ranum dan segarnya aroma musim buah
Tengadah mengeja tarian awan dalam gelap warna menghalau terang bulan
Kata tak pernah sampai berujung kala bayu pun menari dalam arakan awan gelap
Melebar siluet bagai mengurai gelap malam berpanggung langit yang setia berdiam
Tinta tertumpah dalam lubang-lubang gelap di balik kaca merupa bening embun

Tak tampak gigi tajam merobek kulit buah luluh lantah berserak menebar memar
Enggan berkisah kala sayap kecil mengusik pandang mengiring barisan semut melingkar debu
Cerita malam punya cara bagi nikmat hisapan kelelawar berliur memangsa segarnya alam
Menumpahkan seruan malam yang tak berbekas bagai menyalaknya penjaga malam berbulu
Kutulis yang tak tampak agar  ada waktu bagimu tak berpikir tentang cinta malam walau sejenak
Kutebarkan saja kata tak bermakna ini bagai sepahan usai pesta moncong-moncong bergerigi tajam

Ah sudahlah sobat,
biarlah sisa malam dalam guratan-guratan cahaya rembulan yang kadang tampak bersembunyi
Tintaku tak akan habis mengalir padamu oleh kisah malam yang kadang tak tampak dan senyap
Biarlah waktu memilihkan caranya menyapa dengan hangat dan mungkin paling indah untuk kita

Tetaplah sobat,
Tampak dan tak tampak kita beriring dalam cerita anak belantara yang sedang belajar berdiri
Untuk melangkah dan menatap luasnya pandang sejuk alam penggoda sang petualang cinta

Salam Rindu Sahabat Hati





ADAMU ADAKU BERSAMA


DALAM AKAR MAHONI, TINGGI PUCUK DAUN
AIR MENJAGA UTUH, UDARA MENYEJUK SEMUA
MALAM PENCAKAR BERTENGGER, USAI MENGOYAK DAGING
PENGERAT MENGGIGIT BIJI, SEMUT AKRAB MERAYAP
PENGHISAP TAK BERTULANG, MENGGEMBUR TANAH KERAS
PENGUASA BERTARING BERKUKU, BERBARING BERTIMANG TEDUH
BADAN KEKAR PERKASA, LUNGLAI BERSANDAR AKAR
UJUNG RANTING MENARI, BURUNG PIPIT MENYANYI
DINGIN HUJAN MELEMBAB, MENGHANGAT INDUK BERSAYAP
RIMBA MEMBAGI RASA, SEMUA ADA BERSAMA

LAPAR MENCARI MANGSA, HAUS MENJILAT EMBUN
PENAT SAYAP TERKEPAK, TAKUT KAKI BERLARI
HILANG PEKIK MENCARI, LILIT MEMATAH TULANG
RIMBA BELANTARA BERLINGKAR, BERPUTAR HIDUP MATI
TERSENTUH ALAM TERJAGA, TARIAN ALAM MENAWAN
MELIUK DITEPI RIMBA, MENYANYI BERSAMBUT KISAH
BERMAIN MASA PENGHUNI, HILANG MEWADAH TANYA
KAYA LUASNYA CINTA, MENUMPAH RASA BERBALIK
MERAH BERLUBANG HITAM, BERSANDING PEKAT MALAM
LUPUT SATU MENGHILANG, TANGIS BERPELUK LANGIT

ERAT CINTA SAHABAT





Lukisan Awan

Kukeraskan
Suara hatiku disini
Untuk semua sahabatku
Dalam sujud petang penuh kerinduan.


AKU KEMBALI UNTUK CINTAKU

APA YANG KAU TULIS TELAH DITERBANGKAN SANG BAYU
MEMBAWA AROMA BUNGA MENEMBUS PEKAT MALAM
MENYIBAK DAHAN DAN RANTING BELANTARA MENGOYAK KARANG
LEKUK LENTIK JARI MENARI DAN KEHARUMAN KUNTUM  MENYATU
MENGGAMBAR RUPA JIWAMU YANG HADIR MENYAPA TAK TERSISA

AL-KUMAIT MUNGKIN ENGGAN MENERIMA AKU DAN DIRIMU
HADIR SEBAGAI SAHABAT DALAM KISAH JUANGNYA
KALA BARA API SAHABAT TAK BERSAMBUT MENYULUT
DAHULU SEBELUM NEGERI KOKOH BERDIRI
PUJANGGA NEGERI TURUT MENGUKUR TINGGINYA DUKA
TIBALAH KINI WAKTUNYA
KUPELUK ERAT JIWAMU DALAM KISAH CINTA
YANG AKAN MENGUKIR BERSAMA
SEMUA KERINDUAN SAHABAT

HADIRLAH DISINI

21/12/15





RASA DIANTARA MEREKA


ADA KERAGUAN DALAM TATAP DAN KUSUT KERUT KENING KEDATANGAN INI
DIA BAGAI TANPA ARTI KUYU TERDIAM NAMUN MENGUSIK KEDALAMAN HATI
ANGGUN DAN ANGKUH TAK BERDINDING BAGAI MENYATU  DALAM ARTI

WAHAI MISTERI HATI YANG SETIA UNTUKKU
AYUNKANLAH DALAM PELUKKU  TATAP DAN SENYUMU
KAUKAH YANG MENGIRIM RAGA BARU INI UNTUKKU
TAK ADAKAH JEMU LELAHMU DENGAN BEBAL DAN SEMPIT  HATIKU
UNTUK LAMBATKU MENGERTI SEMUA PILIHAN INDAH CARAMU

DARI SUDUT INI KULIHAT BENING MATAMU BERKACA-KACA
AMARAH LURUH DALAM CINTA TAK TERBENDUNG UNTUK SEBUAH NAMA
NAMUN LANGKAH KAKI INI MASIH TERASA BERAT MENGHAMPIRI

NURI TELAH BERNYANYI INDAH DI PEPOHONAN DAN RANTING MENGHIJAU
ALUNAN TEMBANGNYA DISELA GERIMIS TURUT MENGIKIS SEPINYA HATI
FANA DAN BAKA TELAH BERPELUKAN DALAM SYAIR-SYAIR DAN KIDUNG
AKANKAH MISTERI HATI DAN CINTAMU MENYAPA UNTUKKU SELALU
SELIMUT DUKA TELAH TERSIBAK DARIKU MENGHANTAR  RASA PASTI
MEMBAWA DAN MENGUCAP CINTA UNTUK SEBUAH NAMA
UNTUKMU DAN UNTUKMU SELALU ........


SALAM PENUH KERINDUAN SAHABAT SEMUA

20/12/2015

Makna Kehadiranmu

Memulai kata dan kalimat dari tulisanku ini
Aku tak berpikir banyak tentang aku dan perjalananku
Merasa seperti ketika aku memulai beberapa tulisan sederhanaku
Kulemparkan saja semua kelangit segala harapan dan keinginanku
Usaha menerbangan bebas dilangit lepas tak berbatas melayang dan sering tak kenal arah

Aku sering tak bisa bercerita banyak
Kusadari betapa kecilnya aku terhadap keinginkaku untuk meraih sesuatu yang tinggi
Aman dan lega sesaat setelah kutulis apa saja yang melintas dalam angan dan pikiran
Nampak sebagian dalam logika dan akal sehat dan yang lain seperti perjalanan mimpi
Kehidupanku jauh dari sempurna sebagaimana aku sering katakan di awal akunku
Ada harapan kecil yang kugantungkan dilangit tersapa oleh waktu
Hadirnya banyak sahabat secara langsung menyapa maupun sekelebat sangat berarti
Ini semua terkumpul dan tersusun bagai tanda alam yang sering melengkapi mimpi
Nampak doa dan harapan terjawab melalui urai dan petunjuk sahabat-sahabat
Indah terangkum jawaban doa dari hadir dan tanda yang diberikan para sahabat semua

Tulusnya kehadiran keluarga juga sering ikut melengkapi menuju kebaikan
Andaikan mereka tempat berpijak maka aku seperti tak akan mudah roboh dan terhanyut
Noda kata harus siap diterima layaknya kita berjalan pada jalan yang tak selalu rata
Di sini bahkan di tempat ke sekian kali menulis  tetap saja tak akan sempurna
Aku memilih tak menghakimi diriku dan juga sahabat-sahabatku untuk semua ketidaksempurnaan

Kemelut, kemarahan dan silang pendapat tak dipungkiri pernah menghiasi perjalanan
Enggan memunculkan namun damba kejujuran sering hadir tajam menusuk tak terbendung
Hempasan sesesaat kadang menyapu hati untuk sapa semakin indah usai semua berbenah
Alangkah indah semua tertata oleh waktu dan alam ditemani sahabat-sahabat terang
Duduk dan berjalan bersama menuju tempat terindah yang semua kita impikan
Indah dalam menempuh perjalanan dan indah menikmati buah-buah perjalanan yang matang
Rasa kasih sayang yang saling menyapa telah memberi tenaga yang tak habis oleh waktu
Ayolah sahabatku yang baik dimanapun berada dan siapapun dirimu lanjutkanlah langkahmu
Negeri kita dan dunia kita seperti hatimu juga yang tak pernah ingin diam dan membeku
Mungkin hanya satu tanda atau satu kata saja, tetap dari sanalah kita semua memulai  semuanya
Untuk menggenapi sebuah kerinduan hati dan jiwa yang selalu ingin menyapa dan berbagi

Lepas dari semua itu tampak bayangan seperti kilat menyapaku atau sekedar bermimpi pagi
Obrolah hati putri kecantikan dunia yang keanggunan dan keharuman hatinya sesaat menyapa
Ventilasi hati terbuka atau angan tak berbatas mengartikan hatinya yang semakin berkilau meluas
Enggan meredup dan semakin cerah menepis semua keriput dan rapuh raganya untuk terus terbang menyapa sahabat-sahabatnya.

Untukku ini rasa berlebihan namun rasa hormat dan bangga kami tak terkira jika semua nyata
Semua hanya rasa yang terukir tangan kicil ini untuk semua sahabat tercinta.

Salam Santun Persahabatan.




Selalu Ada Waktu Untukmu

Langkahmu ringan kupandang dari kejauhan
Enggan menoleh berapa jauh telah kau tempuh
Tetes keringat dan air matamu telah merengkuh
Semua langkah menyatu dalam bulat rasa hatimu

Tanpamu aku pun tak berdaya melangkah dan menggapai
Raga yang lemah telah bangkit dan tersapa jiwa bahagia
Yang terindah mampu kugapai bersama tulusnya hadirmu

Walau keraguan terkadang masih membayangi
Ingin berpaling dari lelah dan rasa tak pasti
Tapi hati tak bisa memungkiri kehadiranmu
Hati yang terbuka untuk menemani setiap langkah
Obati semua derita bahkan yang tak kasat
Untuk memenuhi kerinduan terdalam jiwa ini
Terimalah juga hati yang kadang hadir tanpa kata

Celoteh kecil dari kedalaman hatimu yang menyapa
Olahan tari jemari yang menggetarkan dalam aksara
Meliuknya nada yang menuntun gerak dan lukisan hati
Perjumpaan dengan dengan aneka kehidupan dan ciptaan
Urutkan dalan  rasa dan rencana indah kedalaman jiwa
Tak ada perjumpaan yang sia-sia atau kebetulan semata
Engkau selalu punya cerita di dalam hati dan hidupku
Runtut bersambung dan terus melengkapi indah bersama waktu.

KAU SAHABATKU

BERBAHAGIALAH SAHABAT HATIKU UNTUK SEMUA KEIKHLASANMU
INDAHKAN PERASAANMU DAN TAK USAH TERLANA KARENANYA
NAMPAK RAGU BAGIMU NAMUN TAK DAPAT KAU TOLAK LAGI

TERBUKA KEINDAHAN HATI YANG MEMBERIKU TEMPAT DAN JALAN
ALUNAN KIDUNG KERINDUAN HATIMU TELAH MEMBAWA LANGKAHKU
NANTIKAN SAPA DALAM KASIH TULUS YANG MENYEGARKAN JIWA SEMUA
GUNCANGAN  KERINDUAN JIWA KINI HIDUP DALAM BAGIAN BARA RAGAMU

HEMBUSAN NAFASMU  TELAH DAMAI DENGAN DEBARAN JANTUNGMU
ANGKAT HATIMU DALAM KETULUSAN HARAPAN YANG KAU PERSEMBAHKAN
TEMPATKAN SEGALA NIAT DIRIMU DALAM SEPENUHNYA KEYAKINANMU
INILAH SAAT TERINDAH  BAGIMU DAN BAGI KITA YANG TELAH BERSAPA


*SALAM PERSAHABATAN SELALU*




Bentuk Sesaat...

Diambilnya dua lembar daun  Di pinggir telaga  Bening di musim ini  Seraya membiarkan kedua kakinya  Terjuntai di dalam air  Kedua tanganya ...