Showing posts with label pola bahan. Show all posts
Showing posts with label pola bahan. Show all posts

SaNg pENgubAH...




Langit telah menjadi tampak semakin indah 
Tiada gelap keadaan yang akan menakutkan 
Menyadari semua akan berganti pada saatnya 
Ia yang membawamu mengerti akan banyak hal tiada tampak 
Memilih bagian yang sangat lembut di dalamnya sebagai satu nada.... diantara semua semua panjang dan semunya paparan 
Menyelipkan dirinya sesuka untuk berada bagaimana permainan layak mengalir dalam fragmen hidup yang dilaluinya....
Sebuah penanda percaturan jaman yang membuatnya tiada lelah untuk membagi dirinya dengan suara dalam hatinya yang tiada dapat dibendung....
Tiada maksud  sesosok wajah lain menghentikan tanyamu akan ketepatan pada bagian mana suara itu duduk sebagai bunyi yang tanpa menetap mengiring Sunyi nada pada setiap jari memiliki ruas melompatkan arti tanpa terdengar seperti tetesan embun pagi dari pucuk daun menuju pada ibundanya....
Setiap yang datang telah dibiarkannya mengerti sendiri bagaimana ia memilih bertandang juga buat engkau yang telah masuki percaturan hingga melampaui sebuah demi sebuah yang disebut lintasan batas hingga tiada akan teretas maksudmu menggapai sisi lain mengubah kecil dirimu dalam peran dan keadaan menganggap kini adalah wajah lain yang besar dan semakin  besar melampau batas lompatan beteng membawa pembatas pengertian dengan warna - warni kemunculan buah-buah terbaik.

Gundahkah dikau bagai jalan yang tiada berubah walau banyak laku telah menyibukkanmu kala mengeja ditengah langkah  bersimpang siur yang melimpah hanya bibir -bibir yang merekah.....?
Mereka kini telah mengenalmu sebagai sang pembawa keistimewaan dalam bergeser dan berubahmya banyak pandangan membaik akan kehidupan....
Karena langkah pertama yang telah kaubuat tetap nyala hingga diujung batas, tempat mereka yang tinggi berperawakan bilge berada.





On Come Mean




Nyala perapian telah habis, kini dari balik awan yang menyingkir dipilih dari dalamnya liang semut - semut yang mengitarinya dituangkan kisah tentangnya....

Bagaimana ia dikenali tidak pernah menyebut dirinya "aku" sebagaimana tajam sayap pengendaranya tiada mengarah ke depan atau yang menghadang lajunya.... saat setiap kepakan membawanya semakin menjauh dari yang terdiam....

Ia tidak akan menghitung seberapa jauh yang dapat ditempuh dengan kecepatan yang dimilikinya, juga tidak selalu memilih lintasan yang akan menakutkan mereka yang tidak dikenal dalam iring gerak yang arah tiada selalu sejalan ...

Namun walau sedemikian gesit dan cepat dengan kelebat yang tiada dapat semua gerak diikuti mata yang melihat, tiada diragukan kekuatan otot dan tulang bagai lentur seimbang membawa dirinya tetap seimbang ditambah dengan kejelian pengamatannya pada setiap lintasan yang telah dan akan dilaluinya hingga dengan akurat tiada salah mengenali kerabat, sahabat,teman dan kawan hingga pendatang lainya...

Asal dan kesukaannya tiada lain menjadi bagian dirinya dapat terendus dan sering membuat sebagian tangan menggerayangi  tempat tunggal asal suara seperti ranum buah segar penambah bugar mereka yang selalu kehausan ketika hari semakin terik....

***^^^^&&&*** space # @selfpublish***

Sebagian lawatan yang pernah dituang dalam dongeng-dongeng menelurkan banyak suara bagaimana...? Agar apa....? Serta lemparan sejenis hanya sebatas rasa ingin tahu, itu tiada lebih atau sebagian kecil dari  reaksi spontan tanpa keberlanjutan dalamnya niatan terbaik yang sebenarnya dimiliki....

Namun jangan dengan mudah menempatkan diri untuk turut dengan semakin mudah menyalahkan ketika keterbatasan memang telah ia rasakan walaupun tiada ditemukan kejelasan warna yang sesungguhnya membatas penglihatannya, karena didalam itu terurai sekatan aneka warna yang hanya tampak satu saja.... 





Bentuk Sesaat...

Diambilnya dua lembar daun  Di pinggir telaga  Bening di musim ini  Seraya membiarkan kedua kakinya  Terjuntai di dalam air  Kedua tanganya ...