Showing posts with label arti. Show all posts
Showing posts with label arti. Show all posts

Pengali



Mereka itu
teman kita semua
seperti yang kau tahu
mereka sangat tahu sekali
Aku juga menganggapmu
karena engkau sudah membuktikan
melipat gandakan banyak hal
pengetahuan yang bermanfaat
yang sedikit tentu saja berubah
namanya bukan mengurangi
melainkan melipatkan jadi banyak
Membanggakan itu pasti bagi mereka

Mungkin suatau saat nanti
ada yang baru menyadari
Pengaruh yang ada itu
tidak kehilangan yang ada di akhir
tetapi mendapatkan lagi yang lain

Tak ada larangan
atau pun pertanda yang jelas
Bahwa engkau tidak boleh datang
atau melalui jalan sempit itu
Namun mereka yang mencuri
datang lewat sesukanya
juga mengambil yang bukan
menjadi haknya begitu cerita
bukan untuk membuat takut
tapi untuk membuat mereka mengerti



Gelandangan





Sematkanlah
Sesuka hati dan maumu
Aku tak ada di depanmu
Juga tak mau mengerti sedikit
Caramu mengatakan atau memberi nama
Bila telah kau letakkan diantara tumpukan jerami
Selembut nama kau tuliskan pada sebatang jarum
Meninggalkan keadaan seperti menghilang dari pandangan
Gelap dan terang seperti tak punya arti jika harus mencari
Menimbal arti hanya untuk sebuah kesiasiaan memilih cara berpikir seperti baru
namun tak memberi beda pada manfaat bahkan menjuruskan pada keunggullan
dengki yang meninggi pada himpitan wajah-wajah asing yang tak dikenal mata.

Biar kau namakan ini suara gelandangan
Makhluk pencari angin lalu yang berjalan tanpa arah yang menentu
Terombang-ambing pada dahan-dahan yang telah mengering dipinggir hutan belantara
Atau penghuni tepian-tepian sungai berbatu-batu licin yang kini airnya tak lagi sebening
warta keindahan bidikan para pelancong tempo dulu

Aku tetap saja
tak mengerti bagaimana
engkau mengatakan dari kejauhan
Membidikkan prasangka
atau hanya sekedar sebuah tanya

MENYATUKAN TUJUAN

menyatukan tujuan

kediaman menjadi sunyi
hening mengisi suasana
penuh hanya pada tanda
pertanyaan mengisi ruang

akankah tiba
waktu penuh arti
riuh oleh suara
pekik yang menggelora
terbuang gundah gulana

tekat sudah bulat
terlewat gelap kata
cerita menerang hari
hati akrab menyatu
mengerti satu arah
menjadi titik tujuan.

Sepahan





Judul jaman memilihkan kesesuaiannya sendiri.
Kadang arti enggan dijauhkan oleh gambar yang terbentuk oleh ingatan semata.
Kunyahan-kunyahan setiap kata yang masuk mengandung rasa pada sesap hingga tuntas tak sekedar menjadi inti bahasan kosong belaka dan mengaharuskan orang memelas dan merasa bebas.
Setiap kesegaran telah terteguk akan dibiarkannya grafitasi membawa arah
Serak tak beratur taburnya ampas melapis kulit tanah dan bebatuan keras yang bertebaran.
Terbaliknya keadaan telah menjadi pemandangan sekerumun kepala singgah untuknya.
Mengarahkan mata pada julur lidah dan kelahapan malam yang bergelantungan
Tanpa membawa sekitar harus memutar wajah untuk berkata kepadanya tentang apa saja atau sekedar apa yang dilihatnya; untuk ia yang berkemampuan melihat dalam gelap gulita tanpa cahaya bahkan dalam kecepatan tingginya
Kubebaskan singgah sana penanti cinta menabur pesan cintanya pada setiap perkara yang dikisahkan bersama dengan kelembutan hela nafas di celah-celah bebatuan yang bergerak ini agar sampai padamu yang mengarahkan mata dan telinga pada lembaran bisu ini bisa mendengar dengan caramu dan melihat dengan caramu
Keadaan tak membisu diam ketika ruang hatimu kausediakan sedikit saja untuk kegelapan yang menjadi ruang misteri menerbangkan tutur dalam putaran cakram-cakram perekam tua yang dilukis orang sebagai yang berasam garam dalam mengarungi jaman.
Sepeti kebebasan jari-jari kecil menari di atas langit memungut setiap kata yang terlewat untuk ditempatkan pada bagian yang hilang hingga rongga-rongga terisi olehnya dan berjalannya waktu memadatkan isi dan kekuatan.
Kuterbangkan anganmu sebelum semua kata terucap agar sambutan penuh cinta kelak kautemukan jika jalan yang kaupilih adalah jalanmu yang bersuara dari kedalaman hatimu tanpa harus kau katakan dengan bumbu-bumbu yang membasikan keadaan sebenarnya.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 

Cara Usang


Bukan harus dipungkiri
Bila matanya menyebutkan
Istilah yang ia gunakan
Kini pantas bagi dirinya
Cara terbaru membawanya tampil
Membuatnya berkata telah paham
Tahu perkara ujung ke pangkal
dan juga masalah serta perubahannya

Jauh dari keadaan
Yang di depan dan berlawanan
Kata-kata yang digunakan
Sudah usang dan ketinggalan
Minat baginya tak menggemingkan
Mungkin tertinggal aneka peristiwa
Apa adanya jadi pilihan
untuk dikatakan tentang apa saja

Dua keadaan dalam cerita
Diteguk masa dengan macamnya
Juga cara yang orang pilih
Selera atau kesadaran mungkin bisa
menimbang dan mengarti
rasa yang dipunya dan keilmuan
Cara usang dan cara kini
Semuanya menghubungkan minat
Cibir menguji mudanya bibir
Senyum yang layu menanti ulur
Ada disana dalam cerita
Terlacikan rapi ingatan manis
Teracik dalam kisah malam sunyi.

Tidur Saja



Dua kata
Bisa bermakna
Hanya tidur
Salah satunya

Arti lain
Menyuruh tidur
Agar orang
Hilang penatnya

Bisa juga
Karena marah
Harusnya kerja
Hanya tiduran

Arti hanya
Untuk cerita
Karena sakit
Tiduran saja

Sangat mungkin
Untuk katakan
Tentang cara
Sangatlah mudah
Sedikit upaya
Tidak repot
Hanya cukup
Tidur saja.

Mendengar Sesaat

Dawai Bisu


gbr inspirasi.co
Siapa dia
Suara sepi
Kuusap bayangan wajah
Ya...
Pertanda alam
Datang dan menghilang
Tinta langit
Sautan hati
Kiri kanan tangannya
Menari gemulai
Tanpa iringan
Tanpa suara
Dawai membisu
Terkatup bibir
Nyanyian bersembunyi

Sentuhan malam
Dijauhkan keriuhan
Menanti gelap mengerti
Gemerlap hanya cerita

Kesuburan mendaur harapan
Cinta yang dapat dikatakan lagi.

Bentuk Sesaat...

Diambilnya dua lembar daun  Di pinggir telaga  Bening di musim ini  Seraya membiarkan kedua kakinya  Terjuntai di dalam air  Kedua tanganya ...