Showing posts with label belajar. Show all posts
Showing posts with label belajar. Show all posts

Mengayuhkan Rasa


Rembulan berlalu
dan ia semakin condong
jauh dari atas kita bercakap
hangat  dekapmu ketika kulihat
tetes-tetes embun itu sudah membasahi
daun-daun yang tak jauh dari kita berada
terasa menghangatkan caramu merapat dan semakin dekat

Rasa ini dimanjakan oleh berlalunya waktu
yang kauberikan seutuhnya untuk tetap bersama
menatap keadaan yang membuat kita menentukan
keadaan dimana kita harus sesaat menghentikan
sejenak langkah kita yang sedang lelah dipenatkan
suasana seluruh badan  dalam kayuhan laju kita
menuju tempat indah yang pernah engkau lukiskan

Hangat dekap tak menyadarkan
tidur lelap tanpa rasa ketakutan
lembut detak didada menyambut pipi
iringan nafas menghela desah
hingga kecupan fajar dikening hati
mengantar jeda masa lalu
bagian yang tak boleh dipisahkan
untuk dikenang walau teringat disaat remang
ia kesetiaan yang takkan hilang
walau bersembunyi
melebihi tingginya awan-awan dilangit
kesetiaan yang akan diberikan selalu
dengan cara yang selalu dan juga
nantinya akan dipilihnya sendiri
pada waktu yang baginya adalah terbaik
segala penghalang adalah keadaan semu
baginya yang sebenarnya jauh dari semua itu
segala wujud adalah bagian dari bayang-bayang
dirinya yang hanya muncul sesaat mata kita disana
ini buah tutur kepenatan yang tak berarti untuk
sedikit saja mengatakan tentangnya apalagi berdekat
untuk memberi cerita bagimu yang sudah memiliki semuanya.

Bukan Belajar Tentang Hitungan

Mungkin setelah rupa bergoyah tampak seraut wajah belantaraku
Walau waktu telah menyembunyikanku dalam rentang yang panjang
Genap untuk masuk ke rumah belajar dasar setelah tumbuh semua akar dan ranting yang menjalar
Lama tersimpan menggapai kerinduan  setelah sebelumnya terpendam beberapa tahun diperut bumi
Liar berteman cakar-cakar satwa yang nggan terusik mengaung dan siap mencakar
Mengoyak hadirnya mangsa dan tak ragu melilit luka menganga berbaur semburan bisa 

Siksa telah merajam tubuh tak berbentuk dan sisa tulang telah terhanyutkan ke dasar samudra
Namun alam selalu punya cara untuk bicara hingga menyentak belantara menguapkan kisah

Samudera telah melumatkan dan menyatukan semua dalam air dan tarian gelombangnya 
Lama lama dan lama sekali hingga pada waktunya disemburkan kembali bersama gerimis dan hujan
Girang dedaunan telah bergembira menyambut kiriman sahabat samudra raya
Belalaian sapa dari gumpalan awan telah nyata bersama sang bayu yang selalu setia bersamanya
Ingin kujadikan ini kisah bahagia belantaraku karena ia kini terjaga walau baru sesaat

Sayang dalam beberapa langkah kecil bersambut muram wajah sahabat
Mewarna merupa dan mengacungkankan luka mencari tempat
Buanglah arahmu menunjuk di kedalaman samudra 
Aku tak sanggup menuliskan kisah ini untukmu
Aku baru belajar menulis
Menulis di blog yang tak terurus lama
Sangat beruntung masih bisa membuka
Apalagi menambah isinya.

Salam Santun Selalu Sahabatku.

Bentuk Sesaat...

Diambilnya dua lembar daun  Di pinggir telaga  Bening di musim ini  Seraya membiarkan kedua kakinya  Terjuntai di dalam air  Kedua tanganya ...