Showing posts with label menggambar. Show all posts
Showing posts with label menggambar. Show all posts

Latah







Kuncup meruncing menunjuk langit pemandangan pada kebun dan taman yang berbunga-bunga yang tidak bisa berdusta mengarahan cerita darimana setiap tegukkan kehidupan  berasal telah memberinya bentuk nyata dan warna yang indah, seperti arahnya juga yang menebar ke segala penjuru; tak ubah keharuman yang dibebaskan ke segala arah untuk semua penopang kehidupannya agar juga menhirup bau wanginya. Tak sampai di sini hingga jatuh buahnya pun akan bersama daun-daunya memberi tanah sebagai salah satu bagian sumbernya mendapat kembali pelapis dan penyubur untuk kehidupan mendatang. Tampiklah jika mata ini tersesat mengeja peristiwa di depan matamu sebagai latah sesaat dengan ketidaktahuan dan tanpa sedikit butiran kecil kebenaran alasan serta potongan kenyataan yang masih harus serta akan berulang di hadapan kita untuk masa sekarang atau pun yang akan datang.
Jika yang terbaca bukanlah bagian yang baru untukmu bergembiralah untuk kesadaran sesaat karena akan mudah bagi hati mengerti betapa keyakinan masih sungguh berarti tak sebatas untuk mengukur diri sendiri namun akan menuntun langkah kaki ke depan agar tepat mengambil pilihan yang ada di depan kita walau hanya sekedar membuat keputusan terkecil untuk mengayunkan kaki atau mengarahkan pandangan mata kita harus kemana seharusnya. Jika mendapati kalimat di atas terlalu sederhan dalam menguraikan maksudnya maka hati pun layak bersyukur karena dianugerahi pemikiran yang gemilang dan berkemampuan menyederhanakan sebesar apa pun kompleks permasalahan menjadi sederhana untuk mudah dicerna oleh kebanyakan orang tanpa mereduksi inti atau bahkan membiaskannya.
Keadaan kita ada kalanya tak semudah harapan untuk dimuat dalam bentuk kata-kata, agar ia nantinya bukan lagi disebut oleh orang-orang hanya ‘latah’ atau tanpa dasar yang pasti dan kuat untuk diteruskan karena tidak menguntungkan untuk kebersamaan. Apalagi jika sebagian yang lain sudah memandang sebagai salah satu penyesatan pandangan serta hanya menguntungkan dirinya dan sebagian orang saja. Benar! Bahwasanya semua pilihan mengandung resiko, namun kita tidak bisa menampikkan adanya contoh-contoh kelatahan menjadi kebiasaan alih-alih biar dianggap sebagai kalangan orang-orang modern tapi belum mengerti makna yang dikatakannya serta akibat-akibat dari cara yang diambilnya. Kalimat ini bukan dibentuk sebagai kalimat larangan terhadap kebebasan orang mengambil cara yang nyata-nyata sudah menjadi hak apalagi dilindungi oleh undang-undang; tak lebih ini terjemahan dari sebagian sudut pandang atau cara berpikir orang-orang yang masih rela menyuarakan bagian dari pikirannya untuk orang lain tanpa ada paksaan untuk setuju ataupun tidak setuju.
Jika setuju biarlah ‘latah’ menjadi kelantangan tertawa lepas kita bersama tanpa harus menertawakan orang lain tapi bahagian menikmati keadaan bersama tanpa ada satu yang disingkirkan atau direndahkan karena kelatahan-kelatahan kita. Biarlah ‘latah’ kita bisa menjadi arti kesempatan tertawa ngakak tanpa kita harus membeli atau berguru dengan sangat tinggi atau memilih-milih dengan siapa kita harus tertawa; atau latah menjadi tawa alami penghibur diri dan orang lain yang manisnya mengandung kadar gula semoga sedikit melebihi senyum. Yang memaniskan suasana kebersamaan kita.

Bentuk Sesaat...

Diambilnya dua lembar daun  Di pinggir telaga  Bening di musim ini  Seraya membiarkan kedua kakinya  Terjuntai di dalam air  Kedua tanganya ...