Showing posts with label Atmosfir. Show all posts
Showing posts with label Atmosfir. Show all posts

Menanti Naik



Cara memandangmu jauh berbalik dari frontal
Menggambarkan jarak pemikiran diangkasa jelajahmu
Apalagi gambaran bocah superaktif nan terhambat
Dilipat keaslian merekahnya bibir yang terumbar
Ditekan hasrat mengikuti cerita sudut-sudut  jaman
Sebagimana kebanyakan harga diri hingga dipertaruhkan
Tumpu pangkal lengan telah terbuka dan bersiap
Tanpa dinding menghadap kemana mentari datang
Tanpa menggenggam apa pun jua terbuka telapakmu
Seperti kehangatan darah mengalir hingga ujung jarimu
Perputaran merangkai turun memutarkan bentuk
Gambaran pijakan terdalam tanpa kasat menopangmu
Ikatan dirimu mengencangkan sisi-sisi mengutuhkan semu
Keterpautan langkah pujaanmu terkait dalam telut
Kelengkapan pasang bersisik mengayuhkan kayuh tajam
Lewat dari tungkai sudah jauh hingga bernama pasang
Saat itu kayuh kau ayun dengan seluruh desah tenaga
Lima jari mengikat genggam dalam irama gelombang bernyanyi.

 =   ==  ==  =
oHm#7fix5her

Seandainya


Berhenti sejenak
Ia mengirup nafas panjang
Sebelum tuturnya bersambung
Kau mampu tak sekecil itu melihat
Ia adalah cerita usang yang tentu
Tak akan terulang dengan sama saja
Jaman punya cara mengungkapnya
Jaman pula telah menabur pranala
Bersamaan dengan adab yang dibaca
Oleh mereka yang terpilih dan hati terbuka
Muslihat mungkin tidak berarti apa-apa meskipun dapat melukai hatinya
Jangan membenturkan yang kecil
Hingga terkucil dipinggiran dalam kesakitan, kits parang alpha melihat dibelakannya ada keperkasaan yang bersembunyi
Mengamat dengan jeli segala umpat dan membugkusnya dalam ketupat ketupat teranyam dedaunan berbumbu wewangian dan wingit atmosfir untuk dikembalikan keypads sang pemberi umpat atas mama cinta
Memabukkan pengertian ketika waktu teraduk tanpa pilah bagai sambal terasi yang tersaji dari adukan aneka bumbu dan garam cabai dan lainya dalam satu bentuk sajian merangsang meja hidang
Keringat yang tercucur data menumbuk pun sudah tak lagi berkisah

Berpaling sesaat, ia mengarahkan telunjuknya pada batu-batu itu, dan mengangguk -angguk dalam gumamnya yang tak lagi jelas isi tuturnya
Seperti matahari yang selalu mengerti bahwa ia akan tenggelam diufuk barat tanpa kau pinta.



Dalan Anyar


Terkikis Jaman

 

Terdahulu pernah ditimbang

Oleh pikiran tanpa dibuat panjang

Sebatas untuk mengatakan ada yang terjadi

Tanpa ekspresi berlebih menimbalkan jawab

Memang ku tak tahu semuanya tentang itu

Dan untuk upa pula sebanyak tahu disimpan

 

Kisah sketsa lukisan sayang dibuang

Hanyak seperti dengung sayap nyamuk

Ditelinga saja ia berada lalu menghilang

Menyudahi atau sekedar menunda baginya

Tak perlu merisau keadaan yang nyata

 

Jaman terlalu pendek

Yang jadi bagian kita

Boleh menjadi saksi

Adanya cerita masa lampau

Bagi generasi yang mendatang

 

Kata siapa jaman sudah bergeser

Yang sudah tak lagi butuh kata

Kata siapa wajah tidak bisa berubah

Jika nyata semua orang bisa meraba

Pertambahan keriput diri dan orang disekitar

Dan jaman tak akan mengikisnya hingga hilang

Jaman tidak mengikis apa pun dari antara kita

Walau itu bukan bagian dari sebuah sanggah

 

Wejangan tanpa logika

Pemuda cemberut dipelintir sulit

Cara pikir yang membutuh umur

Totokan jurus terbaik pun tak kan menghantar

Menunda hanya sebilah penghalusan

Jaman dan gaman diiring cerdasnya batas

Tanpa harus menyekat gunung bercadas

Eksistensi bertanya lagi tentang keadaban

Kepada semua yang meneriakkan keadilan

Bukan pada tikar tempatnya duduk bersila

 

Barang siapa itu menggadai penghias telinga demi selubung keuntungan sendiri

Tak mampukah membeda lagi gemerisik kering tikar tua yang jadi tumpuan atau batu keras hingga berlubang yang jadi alas tumpunya.

 


Kelap Kelip




Bentuk Yang Bukan Ajaib

Datang ia bukan sebagai sebuah garis diujung
Tajam seperti bilah pemotong atau pengiris
Karena ujung itu harus tepat memasuki lubang guratan
Sebelum mengaitkan gerak memutarkan arah
apa pun dikata orang mengendur diawal putar
hingga melepas kaitan dua sisi karenanya

Meskipun tak harus selalu berlampu
yang kedipan dan nyalanya bagai tergenggam
persilangan ujung bentuk itu bukan menguji
adanya aliran ion yang hidup dan bikin happy
Ia penghantar tenagamenuju titik sebuah benda
Untuk dapat dipisah, direnggang dan juga dilepas

Paras itu pemberi senyum
ia tak pernah kusebut beku
Sebaliknya ia pengurai kebekuan
Juga penghantar arti kehangatan
Biar orang berpikir tentang hal yang juga sama
Seperti dia dan engkau yang juga memiliki kesamaan
Tidak dilebih-lebihkan selayaknya sebagaiorang kebanyakan.

@wasmenhirscrwshin_bdh


Bentuk Sesaat...

Diambilnya dua lembar daun  Di pinggir telaga  Bening di musim ini  Seraya membiarkan kedua kakinya  Terjuntai di dalam air  Kedua tanganya ...