Showing posts with label wujud. Show all posts
Showing posts with label wujud. Show all posts

Ceker



Mengapa jadinya
Kau katakan tipu -tipu
Lagi lagi ketidakmengertian
Mengulang suaramu seperti bentuk membenarkan keadaan

Boleh sajakan  pintamu
Meneguk rasa rindu
Pada bayangan sop kikil atau apa nama kau pilih untuk mengundang selera
Tempat membawa kita berpijak
Jauh dari keadaan dan juga semua
Suasana jauh berbeda
Ya
..
Sudah jauh berbeda semuanya
Tempat dimana sesuainya pilihan
Yang kita buat ada di keadaan
Sekarang dan tanpa penghalang
Kaki empat menjadi binatang yang
Tidak menampak oleh semua kita


Sop datang dalam wujud yang punya kesepadanan tetap menghangatkan jeda perjalanan kita tetap tidak tertolak
Lapar mengiyakan apa adanya
Walau tanpa ada bentuk kikil
Biarlah guna yang sama tetap punya rasanya sendiri pada semua lidah yang turut mengecapnya



Latah







Kuncup meruncing menunjuk langit pemandangan pada kebun dan taman yang berbunga-bunga yang tidak bisa berdusta mengarahan cerita darimana setiap tegukkan kehidupan  berasal telah memberinya bentuk nyata dan warna yang indah, seperti arahnya juga yang menebar ke segala penjuru; tak ubah keharuman yang dibebaskan ke segala arah untuk semua penopang kehidupannya agar juga menhirup bau wanginya. Tak sampai di sini hingga jatuh buahnya pun akan bersama daun-daunya memberi tanah sebagai salah satu bagian sumbernya mendapat kembali pelapis dan penyubur untuk kehidupan mendatang. Tampiklah jika mata ini tersesat mengeja peristiwa di depan matamu sebagai latah sesaat dengan ketidaktahuan dan tanpa sedikit butiran kecil kebenaran alasan serta potongan kenyataan yang masih harus serta akan berulang di hadapan kita untuk masa sekarang atau pun yang akan datang.
Jika yang terbaca bukanlah bagian yang baru untukmu bergembiralah untuk kesadaran sesaat karena akan mudah bagi hati mengerti betapa keyakinan masih sungguh berarti tak sebatas untuk mengukur diri sendiri namun akan menuntun langkah kaki ke depan agar tepat mengambil pilihan yang ada di depan kita walau hanya sekedar membuat keputusan terkecil untuk mengayunkan kaki atau mengarahkan pandangan mata kita harus kemana seharusnya. Jika mendapati kalimat di atas terlalu sederhan dalam menguraikan maksudnya maka hati pun layak bersyukur karena dianugerahi pemikiran yang gemilang dan berkemampuan menyederhanakan sebesar apa pun kompleks permasalahan menjadi sederhana untuk mudah dicerna oleh kebanyakan orang tanpa mereduksi inti atau bahkan membiaskannya.
Keadaan kita ada kalanya tak semudah harapan untuk dimuat dalam bentuk kata-kata, agar ia nantinya bukan lagi disebut oleh orang-orang hanya ‘latah’ atau tanpa dasar yang pasti dan kuat untuk diteruskan karena tidak menguntungkan untuk kebersamaan. Apalagi jika sebagian yang lain sudah memandang sebagai salah satu penyesatan pandangan serta hanya menguntungkan dirinya dan sebagian orang saja. Benar! Bahwasanya semua pilihan mengandung resiko, namun kita tidak bisa menampikkan adanya contoh-contoh kelatahan menjadi kebiasaan alih-alih biar dianggap sebagai kalangan orang-orang modern tapi belum mengerti makna yang dikatakannya serta akibat-akibat dari cara yang diambilnya. Kalimat ini bukan dibentuk sebagai kalimat larangan terhadap kebebasan orang mengambil cara yang nyata-nyata sudah menjadi hak apalagi dilindungi oleh undang-undang; tak lebih ini terjemahan dari sebagian sudut pandang atau cara berpikir orang-orang yang masih rela menyuarakan bagian dari pikirannya untuk orang lain tanpa ada paksaan untuk setuju ataupun tidak setuju.
Jika setuju biarlah ‘latah’ menjadi kelantangan tertawa lepas kita bersama tanpa harus menertawakan orang lain tapi bahagian menikmati keadaan bersama tanpa ada satu yang disingkirkan atau direndahkan karena kelatahan-kelatahan kita. Biarlah ‘latah’ kita bisa menjadi arti kesempatan tertawa ngakak tanpa kita harus membeli atau berguru dengan sangat tinggi atau memilih-milih dengan siapa kita harus tertawa; atau latah menjadi tawa alami penghibur diri dan orang lain yang manisnya mengandung kadar gula semoga sedikit melebihi senyum. Yang memaniskan suasana kebersamaan kita.

Kuharap Engkau Mengerti





 MENAMPIK UNTUK APA?


KETIKA ENGKAU BERSAMA
MASIHKAH ADA YANG TERSISA
CERIA CANDA DAN TAWA KITA
ADAKAH ITU MENGGORES ARTI

APA ADANYA DIRIMU KUPAHAMI
APA ADANYA DIRIMU KUTERIMA
APA MAMPUNYA DIRIMU KURASAKAN
DAN APA YANG KAUSAJIKAN KUTELAN

TANYAMU TERKADANG BERUBAH LAGI
SAAT AKU TAK BERSAMA
KESALAHAN TAK DATANG SENDIRI
AKANKAH AKU MENAMPIK
UNTUK APA AKU MENGHINDARIMU
PINTAMU SEPERTI MEMBALIKKAN ARAH
TAK MENGAPA TANPA KUTAMPIK LAGI
MELANJUTKAN KEBERSAMAAN KITA
WALAU SUDAH TAK SEPUTiH KERTAS LAGI
GELAP DAN TEMARAMNYA MENTARI PUN
ADA ARTI CiNTAMU YANG TETAP KAUBERIKAN
LEWAT BIAS-BIAS LANGIT DIUJUNG PENANTIAN CINTA.

@LLL


Bentuk Sesaat...

Diambilnya dua lembar daun  Di pinggir telaga  Bening di musim ini  Seraya membiarkan kedua kakinya  Terjuntai di dalam air  Kedua tanganya ...