Showing posts with label malam. Show all posts
Showing posts with label malam. Show all posts

bosankah...



Setelah larut dan sepi 
Keberanian dirinya seperti terpantik 
Teriring gambar cahaya bintang jatuh 
Satu satunya pertanda malam itu 
Ketika hanya diketinggan itu ada cerita 
Yang memberanikan hasrat untuk bertanya 
Dengan perlahan dan lembut 
Ia membuka suaranya perlahan 
Sembari terkadang menunduk 
Melantunkan ucap kecil ini bolehkah mengajukan tanya.....
Namun beliau hanya mengamati beberapa detik lalu mengangguk 
Mengiyakan untuk lanjut bicara 
Tahu semua sedang tertidur lelah 
Namun beliau terjaga dalam tidurnya 
Tanya itu terbata telah terucap dengan sangat perlahan....
Bosan? "Jawab itu ternyata tanpa diduga 
"Begitu spontan sambil membuka matanya 
Tajam tertuju hanya pada satu arah, penanya.
"Hingga kita berhenti malam ini dari pagi, masih ingatkah kamu, berapa kali kukatakan maju, berapa kali pula kuserukan mundur atau berapa kali kuperintahkan tahan?"
Geleng -,geleng menimbal jawab pertanyaan itu... ditambah rasa ragu.. tidak mengerti mengapa ia mendapati jawaban yang jauh lebih sulit berupa pertanyaan .. yang sama sekali tak terduga......
"Kalau kita masih diberi nafas esok, kata kata itu pun masih akan kita dengar, istirahatlah! Ini perintah!"

kepergian


Malam semakin larut
Kusadari  ketika hembusan bayu
Membelai kulit ini dengan sentuhannya
Yang terasa semakin dingin dan mendingin
Bayang wajahmu pun tak kunjung merupa
Tak bisa kureka cakrawala membuka ruang
Bagi kedatangan wajahmu menyapa kembali
Ini hanya seperti malam penantian yang terasa
Samakin panjang namun hanya bisa kuberserah
Akan datang seperti apa kelak cinta memberi
Senyumannya yang pernah bertandang dengan
Janji yang katanya tak akan diingkar untuk bersama


Permintaan Diam Sang Pujaan


Duhai cinta
yang belum tampak
bayangan wajah yang menuju arah jauh
semakin sulit untuk menempatkan angan goresan
saat tinta ini ingin melukiskan engkau yang di sana

Oh mahligai hati
yang terbias oleh jarak
keadaanmu yang akan datang padaku
untuk menepati janji bahwa cinta berarti
tulus dan tanpa dusta karena punya sebuah nama

Malaikat kecilku
yang terbang meninggi
bentangan waktu yang telah terjadi
oleh kuasa siapa dan lewat jalan mana
lengkap kepakmu hingga tujuan berjeda malam

direarcureent26hb0ai

TAK TAMPAK

Rona  rembulan dibalik awan ingin memberi lukisan indah
Menggurat cerita langit dalam senyum malam sang kelelawar
Meliuk arak canda di sela ranum dan segarnya aroma musim buah
Tengadah mengeja tarian awan dalam gelap warna menghalau terang bulan
Kata tak pernah sampai berujung kala bayu pun menari dalam arakan awan gelap
Melebar siluet bagai mengurai gelap malam berpanggung langit yang setia berdiam
Tinta tertumpah dalam lubang-lubang gelap di balik kaca merupa bening embun

Tak tampak gigi tajam merobek kulit buah luluh lantah berserak menebar memar
Enggan berkisah kala sayap kecil mengusik pandang mengiring barisan semut melingkar debu
Cerita malam punya cara bagi nikmat hisapan kelelawar berliur memangsa segarnya alam
Menumpahkan seruan malam yang tak berbekas bagai menyalaknya penjaga malam berbulu
Kutulis yang tak tampak agar  ada waktu bagimu tak berpikir tentang cinta malam walau sejenak
Kutebarkan saja kata tak bermakna ini bagai sepahan usai pesta moncong-moncong bergerigi tajam

Ah sudahlah sobat,
biarlah sisa malam dalam guratan-guratan cahaya rembulan yang kadang tampak bersembunyi
Tintaku tak akan habis mengalir padamu oleh kisah malam yang kadang tak tampak dan senyap
Biarlah waktu memilihkan caranya menyapa dengan hangat dan mungkin paling indah untuk kita

Tetaplah sobat,
Tampak dan tak tampak kita beriring dalam cerita anak belantara yang sedang belajar berdiri
Untuk melangkah dan menatap luasnya pandang sejuk alam penggoda sang petualang cinta

Salam Rindu Sahabat Hati





Bentuk Sesaat...

Diambilnya dua lembar daun  Di pinggir telaga  Bening di musim ini  Seraya membiarkan kedua kakinya  Terjuntai di dalam air  Kedua tanganya ...