Tanpa sepatah kata Anak kecil itu beranjak dari pintu rumah Duduk di halaman di bawah pohon rindang Sesaat matanya berkeliling lalu menatap ke atas Mengamati daun-daun yang meneduhkannya Taman depan rumah yang penuh kenangan Indah bersama keluarga dan teman-teman Memang tak ada yang berubah Desir angin membelai sama sejuknya Pasir dan tanah setia menjadi alas Hanya sedikit pagar-pagar hijau yang pernah ada disana-sini telah berkurang Kini wjud berganti tembok-tembok tebal yang kekar itu Walau belum cukup usia Untuk dikatakan dewasa Jeda dan rentang putaran waktu Telah mampu membeda cerita Mimik dan raut wajahnya Menyentuh kedalaman perasaan Bagi siapa yang menatapnya Nanti atau kapan bukan kemustahilan Esok atau lusa hanyalan ukuran waktu kita Mungkin kita bersama akan terpana dan kagum Atas apa yang telah dan akan dibuat oleh cinta kita.
Showing posts with label dewasa. Show all posts
Showing posts with label dewasa. Show all posts
Berdiam di Halaman
Subscribe to:
Comments (Atom)
Memastikan
Sungguh tidak terpikir lagi Mengapa harus menuju ke sana Juga tidak pada duduk perkara Mendekat istana tunga dan sejenisnya Tak lagi juml...
-
“The earth is a beehive ; we all enter by the same door but live in different cells .” [ AFRICAN PROVERB] “He who is unable to liv...
-
Mungkin saja kata mereka pun tak percaya mungkin itu caramu berdusta Agar aku merasa lega dapat kau buat tenang dengan jwabanmu asalan belak...
-
“If a man know not life with he hath seen, how shall he know death, which he hath not seen ?.” [SAMUEL BUTLER (d.1902), “Death”., Note B...