Showing posts with label kecil. Show all posts
Showing posts with label kecil. Show all posts

On Come Mean




Nyala perapian telah habis, kini dari balik awan yang menyingkir dipilih dari dalamnya liang semut - semut yang mengitarinya dituangkan kisah tentangnya....

Bagaimana ia dikenali tidak pernah menyebut dirinya "aku" sebagaimana tajam sayap pengendaranya tiada mengarah ke depan atau yang menghadang lajunya.... saat setiap kepakan membawanya semakin menjauh dari yang terdiam....

Ia tidak akan menghitung seberapa jauh yang dapat ditempuh dengan kecepatan yang dimilikinya, juga tidak selalu memilih lintasan yang akan menakutkan mereka yang tidak dikenal dalam iring gerak yang arah tiada selalu sejalan ...

Namun walau sedemikian gesit dan cepat dengan kelebat yang tiada dapat semua gerak diikuti mata yang melihat, tiada diragukan kekuatan otot dan tulang bagai lentur seimbang membawa dirinya tetap seimbang ditambah dengan kejelian pengamatannya pada setiap lintasan yang telah dan akan dilaluinya hingga dengan akurat tiada salah mengenali kerabat, sahabat,teman dan kawan hingga pendatang lainya...

Asal dan kesukaannya tiada lain menjadi bagian dirinya dapat terendus dan sering membuat sebagian tangan menggerayangi  tempat tunggal asal suara seperti ranum buah segar penambah bugar mereka yang selalu kehausan ketika hari semakin terik....

***^^^^&&&*** space # @selfpublish***

Sebagian lawatan yang pernah dituang dalam dongeng-dongeng menelurkan banyak suara bagaimana...? Agar apa....? Serta lemparan sejenis hanya sebatas rasa ingin tahu, itu tiada lebih atau sebagian kecil dari  reaksi spontan tanpa keberlanjutan dalamnya niatan terbaik yang sebenarnya dimiliki....

Namun jangan dengan mudah menempatkan diri untuk turut dengan semakin mudah menyalahkan ketika keterbatasan memang telah ia rasakan walaupun tiada ditemukan kejelasan warna yang sesungguhnya membatas penglihatannya, karena didalam itu terurai sekatan aneka warna yang hanya tampak satu saja.... 





Ulat Dahan?


 Jika kecepatan 

Yang dijadikan pilihan 

Sudah awal yang salah 

Engkau menunjukkan jari 

Kepada diri ini

Telunjukmu mengarah 

Pada yang lemah 

Buat membuat jauhnya langkah 

Berbalik jika maumu hanya 

Mengitari lembaran daun kecil 

Namun tidak demikian 

Cara matamu memberi pandangan.

..


Jauh Dari Tenda Biru



Bersama dengan siapa
Keingintahuan sepasang mata
Mengeja bidadari kecilnya
Melangkahkan jingkrak kaki mungil
Menggenggam sekuntum daun kamboja
Lari kecil tertatih hingga meniti tangga menuju taman yang anggun
Julur tangannya ingin menyematkan
Sekuntum keharuman bagi teman bermain yang telah menantinya.

Motif bunga pada helai saputangan  yang dijadikan kerudung penghalau terik siang itu tampak mencantikkan warna disekitarnya...
Pemandangan jauh dilamparkannya seperti meninggalkan hiruk pikuk hajat besar dibawah tenda biru dengan kemeriaahan panggung.

Cinta membawanya tetap kesana
Pada pesona siang sang bidadari kecilnya yang lincah dan semakin asyik bermain.
Satu dua tiga .... terdengar suara  kamera terbarunya mengabadikan kepolosan dan kelucuannya.



Berasa PeRtanyaan terBaik, sebagai penutup juga pembukA episOde

esok pastilah akan berubah
maka tidak usah menunggunya 
kutanyakan pertanyaan sederhana ini 
sesegera ini kepadanya,
"Apa cita-citamu?"

Itu seperti terjawab reflek
hingga setelah muncul jawaban
kemudian datang pertanyaan kedua 
juga mengalir begitu saja,
"Seperti apa pasangan yang kamu dambakan?"

Akankah orang menyangka jawabannya 
juga tetap sama dalam kecepatan 
Jawaban yang jujur, lugas juga akurat 
Hingga rasanya sayang kalau terlewatkan
Untuk memberikan pertanyaan berikutnya,
"Seperti apa teman-teman yang mendukungmu?"

"Ini sudah kau lihat,
Itu, itu dan semua itu juga tampak.... hi hi, !"
Semut merah yang telah menjawab
Semua pertanyaan itu tidak akan menjelaskan lebih...
Betul juga, kurasa ia tak akan jadi pipa atau mas kawin seperti milik gajah...

Lalu mungkin kini udah jadi makin mudah 
Menikmati cara sang artis .
Menuang seluruh gelora dari dalam 
Hati dan jiwa dalam karyanya 
Menuangkan dengan total
Tanpa risau akan kelayakan...
Bagi sebagian kepala 
πŸ˜‹

aku ingin menulis ulang...
mencoba sekali lagi

Bentuk Sesaat...

Diambilnya dua lembar daun  Di pinggir telaga  Bening di musim ini  Seraya membiarkan kedua kakinya  Terjuntai di dalam air  Kedua tanganya ...