Bukan Belajar Tentang Hitungan

Mungkin setelah rupa bergoyah tampak seraut wajah belantaraku
Walau waktu telah menyembunyikanku dalam rentang yang panjang
Genap untuk masuk ke rumah belajar dasar setelah tumbuh semua akar dan ranting yang menjalar
Lama tersimpan menggapai kerinduan  setelah sebelumnya terpendam beberapa tahun diperut bumi
Liar berteman cakar-cakar satwa yang nggan terusik mengaung dan siap mencakar
Mengoyak hadirnya mangsa dan tak ragu melilit luka menganga berbaur semburan bisa 

Siksa telah merajam tubuh tak berbentuk dan sisa tulang telah terhanyutkan ke dasar samudra
Namun alam selalu punya cara untuk bicara hingga menyentak belantara menguapkan kisah

Samudera telah melumatkan dan menyatukan semua dalam air dan tarian gelombangnya 
Lama lama dan lama sekali hingga pada waktunya disemburkan kembali bersama gerimis dan hujan
Girang dedaunan telah bergembira menyambut kiriman sahabat samudra raya
Belalaian sapa dari gumpalan awan telah nyata bersama sang bayu yang selalu setia bersamanya
Ingin kujadikan ini kisah bahagia belantaraku karena ia kini terjaga walau baru sesaat

Sayang dalam beberapa langkah kecil bersambut muram wajah sahabat
Mewarna merupa dan mengacungkankan luka mencari tempat
Buanglah arahmu menunjuk di kedalaman samudra 
Aku tak sanggup menuliskan kisah ini untukmu
Aku baru belajar menulis
Menulis di blog yang tak terurus lama
Sangat beruntung masih bisa membuka
Apalagi menambah isinya.

Salam Santun Selalu Sahabatku.

No comments: