Karena dikaulah kedatanganku kemari...
Mengingat betapa berartinya .. ya engkaulah, dengan keras telah kucoba melawan rasa bosan dan lelah...
Sadar akan diri yang sulit untuk dapat menghitung berapa kali telah ke sini, juga telah mencoba dapat memahami dan ingin memahami lagi sebegitu lama engkau telah dan tetap berada di tempat ini...
Sudah sekian banyak mereka yang berada di sekitarmu berguguran, patah, tumbang juga raib serta menghilang ; dengan tegarnya engkau tetap kokoh dan kian kekar membesar tinggi menjulang juga semakin menampakkan kelebatanmu , tak membuat heran semua mengenali dan menyempatkan untuk merasakan keteduhanmu tanpa engkau sedikit pun pergi atau menjauh apalagi mengusir...
Sekian macam kehidupan bergantung padamu, pencari pelindung makin tidak berkurang masih saja bergelentungan padamu, tidak kurang mereka yang cuma menyarangkan kepenatan, kekesalan hingga terkadang menjadikanmu sasaran terdekatnya untuk sekedar melegakan dirinya sendiri terbebas dari lilitan kepenataN saat digerayangi tiada menentu emosi dirinya ...
Seberapa kejailan tangan mungkin tanpa disadari oleh pengayunnya telah meninggalkan luka-luka juga goresan lama pada bagian terluar tubuh kekarmu; tanpa suara mengaduh pernah terdengar darimu sebaliknya bersama hembusan sejuk sang bayu engkau tetap saja meriuhkan tembang seakan-akan semua itu adalah indahnya sebagai bentuk sapaan bagimu....
πππ
Telah Kau bawa
Dalam diammu
Semua kegalauan yang mereka miliki...
Telah kau sejukkan
Hatinya yang membara
Saat kepergiannya
Senyumannya kian bersemi..
Utuh rasanya erat genggaman semua jari tangannya ...
Sepenuh hati seperti setia janjinya akan kembali seperti ketika menuangkan goresan tinta kenangan bagi cintanya...
Saat itu '<>'
No comments:
Post a Comment