Sejenak tanpa aksi langkah itu kudengar tiara sebagai satu pertanda ia berhenti untuk mendekati....
Walau pun tiada kejelasan intinya maksud kedekatan langkah itu terasa oleh tellinga terlatih dibelantara ini...
Rasa menyatu ada seperti tubuh menyatu diperairan tenang berendam tanpa berenang namun sekedar basah-basah dilewatkannya sebagai satu pilihan menyenangkan diri di tempat sunyi tanpa terpisah dengan ion-ionnya menggenangi luas tempat dimana mereka yang masih bisa haus sering datang, baik yang berkaki dua atau yang berkaki lebih banyak......
Satu panggilan didengarnya sebagai lagu siparuh runcing dari antara rimbun pohon -pohon berbunga pertanda musim buahnya tinggal menunggu ..... waktu bagi sumber pesta para satwa siang dan malam dengan bebasnya sebagai pemilik turun temurun mengulang peristiwa belantara....
Hanya hidup ditempatnya juga dengan cara alamnya adalah haknya bukan saja sebagai sejarah sebagaimana basah -basah siwajah yang sesaat ada di banyak tempat hanyalah dalam cerminan riak genangan air danau tua... agar tau cara hidup harus bertahan.......
No comments:
Post a Comment