Belum Cukup Umur

 


Mengeja malam yang bagai terpisah

Aku hanya bisa dan mampu tertunduk

Malam terasa terlalu panjang untuk dikisah

Seperti telah mempertemukan masa lalu yang terpendam

Kenangan yang berkurun tebal timbunan dan dalamnya kunjungan malam

Junjungan bak debu-debu memantul bias cahaya semesta mereka indahnya warna

Memeluk warnanya kisah keesokan berupa wajah-wajah mengasingkan diri ....


Penghuni belantara semua memandang

Tanpa sapa tak ubah diri ini mencoba mengerti

Betapa kecil dan selayak itulah keadaan yang sebenarnya?

Semua terasa jauh dari kelayakan umum dan  memaksa ingin 

Mendekati dengan rasa malu tanpa daya agar hanya untuk

...setidaknya dimengerti tanpa meminta untuk diterima ...

Bahwa semua masih terasa asing bagi diri ini ....


Bilakah terlalu kecil tubuh ini ...

Boleh berada di sini tanpa sebanding

Menapaki jalan-jalan yang semakin bercabang

Menyimpang dan berkelok ke banyak penjuru meragu langkah

Sekedar menuntun langkahkan hati kemana ia punya mau

Terlalu tipis dipandang oleh mata ... namun sangat jauh

Ketebalan angkat setiap lembar pelapis alat pijak tergelar menjauh

Yang mustahil melukis gambaran tebalnya 

jika hamparan rerumputan belantara itu dijadikan pembanding

guna memudah nalar memantikkan arti yang mendekati utuh.



No comments: