Sungguh tidak terpikir lagi
Mengapa harus menuju ke sana
Juga tidak pada duduk perkara
Mendekat istana tunga dan sejenisnya
Tak lagi jumlah dan bentuk
Berkidik ini tengkuk ingin berlari
Pintasan akankah tampak
Menjauh agar disana kelak
Kecukupan ruang bebas memandang
Keraguan membaringkan badan
Saat kembali tanpa memutar otak
Berapa kali helaan nafas
Dia memiringkan badan
Usai terbangun
Memandang cermin
Yang ikut tersenyum ....
Tak ada kepastian akan jawaban cinta
No comments:
Post a Comment