Rebahan



Rebahan

Kini mungkin dapat sedikit kucoba
Memulai menuang lukisannya dalam rangkai rasa
Hati yang jauh meniti perjalanannya yang melelahkan
Walau tak seutuhnya kata-kata ini mampu mengungkapkan
Setidaknya dapat menjadi obat dan pengurang dahaganya.
Tidak dalam keyakinan sama tepat dengan yang dirasakannya
Namun atas nama besarnya dian yang menerangi sahabat hati
Pernah bersama-sama dan saling memberi arti juga  menguatkan
Taatkala ia melewati gerbang yang ditujunya tampak jelas
Wajahnya begitu penuh kelegaan apalagi saat mereka bersama
Yang diantarnya pun turun serta dalam suasana bersambut hangat.
Tak sesegera yang lain ia melangkah masuk ke dalam
Ia memilih membebaskan kaki-kakinya duduk dibawah
Diluruskan kedua kakinya diatas tanah berumput hijau
Lalu ia rebahkan lelah badanya diatas rerumputan itu
Lega hatinya digambarnya dengan nafasnya dan tangannya
Yang dibukanya mengatakan jeda rasa yang bebas sekali.
Nanti!
Ia singkat membalas ajakan yang lain untuk segera masuk
Rileks dan tenang ia biarkan matanya menatap langit
Yang hari itu cerah dan birunya hampir penuh jadi warnanya
Hanya sedikit garis-garis putih sedikit di sisi baratlaut
Seperti lukisan anak-anak bermain semprotan pewarna
Yang mengidolakan rasa senangnya bermain bersama teman
Melebih seperti apa yang bisa mereka buat dan gambarkan. 
Siapa gerangan ia
Yang rela membawa berpasang-pasang mata
Ketempat jauh dengan senang tanpa pernah
Didengar dari mulutnya terucap kesah dan keluh
Seperti tak penting darimana asal orang sepertinya
Setinggi apa pendidikannya namun rasa percayaanya mereka
Sudah tumbuh, lekat menyamankan semua dalam cara yang tulus
Mereka saling bersapa yang bukan merupakan sebuah drama belaka.

pertanda bukan sinyale man