Berpacu Lewati Orang ||| Semedi

Sepasang kaki ada mendahului
Pasangan kaki teman pengiring 
Mereka bersama tiada keinginan 
hanya enggan dinamai mengikuti
Bila menilik akan bayangan hasil 
Buah langkah bernama pencapaian 
Menyelami lebat dan kedalaman 
Cerita para pecinta rimba kehidupan yang masih tersembunyi 
Jauh dari jangkauan orang kebanyakan 

Berselempang segala rupa pengikat 
Menyerta serangkai alat telah melekat , dekat di badan
Kiri arah tanganya masih sempat 
Mengusap juga menyingkap segala rupa halangan di depan yang menghinggap juga menghambat 
Sebelah kanan kekuatannya dibiarkannya terus menekan uliran penyimpan imagi dan ingatan akan macam rupanya kenampakan, bagian yang sejak langkah awal dinantikannya...
Suara dimunculkan mulutnya sebagian sandungan pada bagian titian berjeda tanya juga gumaman pada iringan teman, keaslian ada di sana bukan pada penambahan...

Adalah keberuntungan ketika remang jalan berlumut tidak menggelincirkan, ketika sedang dalam suasana terpana pada diamnya sosok penghuni...
Tiada penting pendadaran pada bagiannya, saat bagi mereka semua orang sudah kenyang 
Jalan dan terus berjalan seolah dimau manusia beregu tanpa satu nama untuk tujuan itu....
Lorong itu menjadi semakin bercabang dalam cara mereka telah kembali ingin membagi masing -masing kisahnya...

Layakkah memasuki laku sekencang itu seakan berlomba untuk memperebutkan sesuatu yang baru baginya?
Kediaman telah jauh mereka tinggalkan, tiada laian untuk sampai di tempat kediaman pemilik lain yang tiada pergi dan berlari;dilewati sebelum melewati, maktub itu bagai sekantung sisa karung yang urung ditemukan ketika tanpa disadari kepindahan hanya secepat senyuman dibikin dua jenis pagar penguasaan arah bijaksana hingga kuasa durhakanya penyelimut kata menepukkan kepongahan dada...πŸ™„πŸ˜






No comments:

Bentuk Sesaat...

Diambilnya dua lembar daun  Di pinggir telaga  Bening di musim ini  Seraya membiarkan kedua kakinya  Terjuntai di dalam air  Kedua tanganya ...