Rotan

 


Apa artinya bagi dirimu lagi jika sesaat usai matamu melintasi gambar yang masih membayang dibenakmu kukisah dengan nama yang setara rasa dengan peribahasa 
Tanpa ada sedikit pun mengena 
"Ia bukan duri dalam ikan "
Lalu untuk apa ia ada dan menonjol 
Tersorot oleh terang lampu kamera
Hingga tajam yang tanpa manfaat itu 
mengawali cerita rimba sunyi ini



Ia melemparkan sesuka kata 
Yang tanpa makna 
Wajah datar berpaling begitu saja 
Mengagumi liarnya burung-burung
Mencumbu segarnya rimbun luas 
Pada sisi lain 
yang tak berbanding luasnya 
Tanpa ada lagi 
Yang sempat dibekukan 
Oleh lensa puan dan tuan yang bertandang


Kabar langit timur dinanti 
Sang pengembara terhisap janji
Batu licin dijadikan tumpuan
Menghela nafas lalu mengusap peluh 
Yang melembapkan wajah, leher hingga sekujur tubuhnya yang kini berada 
ditengah menjalar dan merimbunnya
Bagian dari pertengahan tempuh gambaran ...
matanya tak bertanya seterang apa 
Yang dibutuhkannya kini 
Sorot senter penerang yang dibawanya 
Hanya menuntunkan sebuah pantulan 
Kembali melihat yang telah jauhi 
Bukan bicara kengerian dan rasa takut 
Akan wibawa penghuni 
Namun setiap ujung itu sering diyakini 
Juga memiliki pangkal ....
Terbersit keinginan diri 
Untuk menjauh dan tanpa bersentuhan 
Dengannya....



Lama sudah 
Kisah itu dibaringkan 
Agar tersusun di alamnya 
Juga terangkai 
Dalam indahnya kaidah 
Sulaman tutur nan halus 
Menyentuh rasa membawa serta



Seperti  jatuh cinta 
Pada pandangan pertama 
Jalin terrhubung gelora kedua kalinya 
Bersapa dan saling bicara jika Samoan pada 
Hitungan yang ketiga 
Hingga tanpa menghitung lagi cinta tumbuh lalu bermain melodi asmara  dengan dan tanpa bicara apa artinya namun juga 
apa rasanya....
Lalu penyorot itu pergi 
Saat itu ngkau tampak lebih memilih 
Untuk mendengarkan kisah itu semakin jauh 
Dan jauh... tapi kau bilang 
Kutak bisa jauh ....





No comments: