Sekonyong Ia




Ambang kebimbangan

Mengalunkan tanya mendekat

Bila yang tak dikenali 

Apalagi menduga kedatangannya

Memanjakan sandarnya 

Dalam lebat belantara 

Sedingin batangan es 

Senjatanya memberi kenampakan 

Wajah laksana disembunyikannya 

Sebelum sesaat kemudian 

Usapan demi usapan itu 

Menggambar jelas dirinya 

Juga bagaimana kedatangan 

Dipilihnya tunggangan handal mumpuni 

Dalam ukuran jelajah tanpa terhisap 

Oleh lelahnya jauh jarak 






No comments: