Pukau Sang Merak

Karena gerak dan datangnya getaran 

Kendati masih sangat perlahan 
Sedikit mulai kucoba pahami
Butiran debu terkibas 
Searah ekor meninggikan kecepatan getaran
Seiring anggukan leher semakin menonjolkan paruh, semakin memunculkan indahnya mahkota, 
Seakan ada yang ingin disampaikan



Di hutan lebat nan hijau, ku langkahkan kaki 

Mencari jejak alam, menjauh dari hiruk pikuk kota ini 

Tiba-tiba, suara indah mengalun merdu 

Membawaku pada sosok mempesona, si burung merak yang biru


Bulunya bagai permadani, penuh warna nan gemerlap

Memantulkan sinar mentari, bagai lukisan terindah

Ekornya yang panjang terurai, bagai kipas raksasa

Membuka dan menutup, penuh pesona dan makna

 

Langkahnya anggun, penuh percaya diri 

Menari di atas tanah, bagai penari ulung nan peri 

Suaranya merdu, bagai nyanyian malaikat 

Menghiasi hutan dengan melodinya yang syahdu


Ku terpaku dalam kekaguman, takjub akan keindahannya

Burung merak ini, ciptaan Tuhan yang luar biasa

Simbol kecantikan alam, penuh misteri dan pesona

Mengajariku arti bersyukur, atas karunia yang tiada tara



@kusangpengembara


SaNg pENgubAH...




Langit telah menjadi tampak semakin indah 
Tiada gelap keadaan yang akan menakutkan 
Menyadari semua akan berganti pada saatnya 
Ia yang membawamu mengerti akan banyak hal tiada tampak 
Memilih bagian yang sangat lembut di dalamnya sebagai satu nada.... diantara semua semua panjang dan semunya paparan 
Menyelipkan dirinya sesuka untuk berada bagaimana permainan layak mengalir dalam fragmen hidup yang dilaluinya....
Sebuah penanda percaturan jaman yang membuatnya tiada lelah untuk membagi dirinya dengan suara dalam hatinya yang tiada dapat dibendung....
Tiada maksud  sesosok wajah lain menghentikan tanyamu akan ketepatan pada bagian mana suara itu duduk sebagai bunyi yang tanpa menetap mengiring Sunyi nada pada setiap jari memiliki ruas melompatkan arti tanpa terdengar seperti tetesan embun pagi dari pucuk daun menuju pada ibundanya....
Setiap yang datang telah dibiarkannya mengerti sendiri bagaimana ia memilih bertandang juga buat engkau yang telah masuki percaturan hingga melampaui sebuah demi sebuah yang disebut lintasan batas hingga tiada akan teretas maksudmu menggapai sisi lain mengubah kecil dirimu dalam peran dan keadaan menganggap kini adalah wajah lain yang besar dan semakin  besar melampau batas lompatan beteng membawa pembatas pengertian dengan warna - warni kemunculan buah-buah terbaik.

Gundahkah dikau bagai jalan yang tiada berubah walau banyak laku telah menyibukkanmu kala mengeja ditengah langkah  bersimpang siur yang melimpah hanya bibir -bibir yang merekah.....?
Mereka kini telah mengenalmu sebagai sang pembawa keistimewaan dalam bergeser dan berubahmya banyak pandangan membaik akan kehidupan....
Karena langkah pertama yang telah kaubuat tetap nyala hingga diujung batas, tempat mereka yang tinggi berperawakan bilge berada.





embun beluM hilang...




anjuran kudengar sebagian 
datang bukan sebagai desakan,
gaya terbentuk sebiasa saja olehnya 
namun menanda ada istimewanya gentusan, 
dalam kecepatan umum sebuah gerakan, 
yang tiada mungkin bila tanpa hasrat, 
sebagai kakas yang termasuk keras 
keinginan pagi menyentuh kisah...
tanpa menyebut keingintahuan sebagai nafsu, 
memunculkan setitik selera, 
hingga sorongan mengarahkan minat, 
Melekat semakin kencang menuju sugesti, 
membeda juga mengenali tolakan;  
sebagai pengimbang penarik uluran.....


Kelembutan pagi tiada menyuarakan cambuk, 
Tiada pacu pengejut laksana cemeti, 
Juga tanpa terbayang lentingan pecut, 
Arah gravitasi membawa senawat, 
tembung lalu menjadi kidung; 
darinya dorongan bulir melengkapi bunyi, 
mengalir dalamnya nyanyian merangkai motivasi diri yang mengerti sapaan...
bulan masih tampak... dan cahaya fajar ingin beranjak.... rumput dan daun - daun masih dalam dekapnya....


Belum Cukup Umur

 


Mengeja malam yang bagai terpisah

Aku hanya bisa dan mampu tertunduk

Malam terasa terlalu panjang untuk dikisah

Seperti telah mempertemukan masa lalu yang terpendam

Kenangan yang berkurun tebal timbunan dan dalamnya kunjungan malam

Junjungan bak debu-debu memantul bias cahaya semesta mereka indahnya warna

Memeluk warnanya kisah keesokan berupa wajah-wajah mengasingkan diri ....


Penghuni belantara semua memandang

Tanpa sapa tak ubah diri ini mencoba mengerti

Betapa kecil dan selayak itulah keadaan yang sebenarnya?

Semua terasa jauh dari kelayakan umum dan  memaksa ingin 

Mendekati dengan rasa malu tanpa daya agar hanya untuk

...setidaknya dimengerti tanpa meminta untuk diterima ...

Bahwa semua masih terasa asing bagi diri ini ....


Bilakah terlalu kecil tubuh ini ...

Boleh berada di sini tanpa sebanding

Menapaki jalan-jalan yang semakin bercabang

Menyimpang dan berkelok ke banyak penjuru meragu langkah

Sekedar menuntun langkahkan hati kemana ia punya mau

Terlalu tipis dipandang oleh mata ... namun sangat jauh

Ketebalan angkat setiap lembar pelapis alat pijak tergelar menjauh

Yang mustahil melukis gambaran tebalnya 

jika hamparan rerumputan belantara itu dijadikan pembanding

guna memudah nalar memantikkan arti yang mendekati utuh.



In Playland





Ditengah hiruk pikuk
Nama keadaan untuk metropolitan
sebegitu engkau
engkau mencari cara
untuk ada 
datang menelusuri
wajah-wajah berlumur kegelisahan
tanpa tetabuhan
penyemangat sebagai mana
pesan apatah kau jinjing
tanpa harus bergunjing
memantik gumpal perih
tanpa sapa
sedikit beban biarlah
mengubah jadi senyuman kecil
menangkap arti diri yang pernah merasa
tanpa harus lagi kini mengiba
lalunya perjalanan
biarlah bagian dari lorong-lorong kenangan
karena di sana
terpatri berjuta keindahan pesan
.......


Canggung



menepi dengan perlahan keberenang diwaktu siang menuju sore yang sejuk tampak ia berada disana ditepian lain saat kuseberangi keruhnya air itu tak menghalangi jalan yang biasa ditempuh saat pulang ia tampak memancing mencari lauk pengganjal menu beberapa ekor penyedap meja kuduga saja sebagaimana biasa sedikit canggung kumengusik tempatnya menajur harus kulalui kuhanya bisa menunduk memberi hormat padanya yang lebih dulu berada disana tampak senyumnya ramah mempersilahkan

pertanda bukan sinyale man