Berdiam di Halaman



Tanpa sepatah kata
Anak kecil itu beranjak dari pintu rumah
Duduk di halaman di bawah pohon rindang
Sesaat matanya berkeliling lalu menatap ke atas
Mengamati daun-daun yang meneduhkannya
Taman depan rumah yang penuh kenangan
Indah bersama keluarga dan teman-teman

Memang tak ada yang berubah
Desir angin membelai sama sejuknya
Pasir dan tanah setia menjadi alas
Hanya sedikit pagar-pagar hijau
yang pernah ada disana-sini telah berkurang
Kini wjud berganti tembok-tembok tebal yang kekar itu

Walau belum cukup usia
Untuk dikatakan dewasa
Jeda dan rentang putaran waktu
Telah mampu membeda cerita
Mimik dan raut wajahnya
Menyentuh kedalaman perasaan
Bagi siapa yang menatapnya

Nanti  atau kapan bukan kemustahilan
Esok atau lusa hanyalan ukuran waktu kita
Mungkin kita bersama akan terpana dan kagum
Atas apa yang telah dan akan dibuat oleh cinta kita.

pertanda bukan sinyale man