Kuteguk secangkir teh
Kaca berembun dibuatnya
Kuseka hingga ke bingkai
Lalu kupandang jauh disana
Tempat henti yang digemari
Para pejalan yang bersinggah
Uap hangat minuman
membawa mata mengeja
ada harapan yang menyapa
terjaganya tempat menata
sehalus sutera masih mengusap
kain kecil mengilaukan
kusam berlalu berganti bening
hingga usapan usai menyeka
Pikir tak kemana
hanya kian mengagumi
tumbuh lebat alam menyejuk
memanis tempat dimana ada
kering gugur daun-daun
tetap kembali pada hukumnya
layu patah ranting-ranting
bukan cuma tentang kematian
gembur tanah menanda subur
kelak  kan jadi cerita makmur.
Kukenakan
kembali kaca kering
Membuka langkah usai berjeda.
Memastikan
Sungguh tidak terpikir lagi Mengapa harus menuju ke sana Juga tidak pada duduk perkara Mendekat istana tunga dan sejenisnya Tak lagi juml...
- 
Engkau yang pernah Datang memberi sapa Untuk siapa mungkin lupa Apakah masih mengenang Ia tidak diam dan melupakanmu Juga ia tidak...
 - 
Betulkah cinta tidak mengalir begitu saja... itu pertanyaan walaupun tanpa tanda tanda tanya Mungkin benar kata mereka Kemungkinan tidaklah ...
 - 
Jika kecepatan Yang dijadikan pilihan Sudah awal yang salah Engkau menunjukkan jari Kepada diri ini Telunjukmu mengarah Pada yang lema...
 
