Pindang Hangat


Kepul asap sudah tak tampak
Semilir dan sepoi-sepoi angin
Membawanya entah kemana
Namun rasa hangat masih melekat
Terasa pada telapak tangan ini
Mangkuk berkuah lekat tak bersekat
Membagi kehangatan yang ada

Seruput memberi bunyi kesegaran
Teguk menggeliatkan nikmat
Kelegaan dari nikmat dimunculkan
Seraut wajah bertutur puas
Ulang mengulang bak gelombang
Pindang hangat berteman kisah
Sesap cecap tubuh bercincang
Ujung kepangkal hingga bersirip

Lahap lengkap bersisi sambal
Hela nafas usap keringat
Dulu dan kini hanyalah waktu
Lalap dan lidah saling bertemu
Sepotong kisah gunung bertemu
Satu membatu tebing berawa luas
Menyulurkan kesegaran alami
Laksana indahnya pemandangan
Dan lukisan cinta  bulan mengecup langit senja.
…..

Bentuk Sesaat...

Diambilnya dua lembar daun  Di pinggir telaga  Bening di musim ini  Seraya membiarkan kedua kakinya  Terjuntai di dalam air  Kedua tanganya ...